3.28.2010

AMARAH

Pendahuluan:

Akal dan nafsu adalah anugrah dari ALLAH untuk manusia. Diantara macam nafsu salah satunya adalah nafsu amarah. Rasulullah SAW adalah manusia seperti kita yang dianugrahi emosi oleh ALLAH. Yang harus kita tiru dari Rosulullah SAW adalah kemampuan beliau mengendalikan emosi tersebut menjadi suatu kebaikan. ALLAH memberikan nafsu marah sebagai suatu ujian.

ALLAH berfirman dalam surat AT-TAGABUN (QS: 64-14)

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tujuan:

Menjaga dan memelihara salah satu anugrah ALLAH yaitu nafsu amarah dengan bagaimana kita menyikapinya / menempatkan nafsu amarah ini menjadi ladang pahala.

Uraian:

Dasar Hukum Al-Quran dalam Hadist

1. ALLAH menyukai hamba-hambanya yang mampu menahan amarahnya, karena marah yang tak terkendali mendorong seseorang untuk berbuat kebinasaan diri sendiri. Tetapi marah yang beralasan termasuk akhlak mulia.

Contoh:

v Marah apabila melihat hukum ALLAH dilanggar.

v Marah apabila melihat maksat merajalela.

v Marah mendengar Nabi Muhammad di hina.

v Marah melihat orang muslim di binasakan.

1. Banyak firman ALLAH maupun hadist yang mengatakan bahwa sifat pemarah banyak mudharat dari pada manfaatnya.

Ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan marah antara lain:

1. Ali ‘Imran 3: 133-134

Artinya:

- Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa

- (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

1. Qaf 50: 18

Artinya:

- Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melankan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

1. Al-Anbiya 21: 87

Artinya:

- Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi kedalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.

1. Al-Qalam 68: 48

Artinya:

- Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).

Hadist-Hadist mengenai marah.

Rasulullah SAW bersabda:

1. HR. Baihaqi dan Ibnu Asakir

Wahai Muawiyah, berhati-hatilah kamu jangan sampai marah sebab, sesungguhnya marah itu merukan keimanan sebagaimana jadam bisa merusakan rasa madu.

2. HR. Ahmad dan Abu Dawud

Sesungguhnya marah itu dari godaan setan, sedang setan diciptakan dari api. Dan api bisa dipadamkan dengan air. Oleh karena itu bila seseorang di antaramu marah maka cepat-cepatlah berwudu.

3. HR. Thabrani

Seandainya seseorang diantara kamu Audzubillahi minasy syathonir rajim (aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk) maka marahnya akan lenyap dari padanya.

Ciri-ciri orang pemarah.

Seperti di riwayatkan Al Hakim.

Sesungguhnya marah itu alat patri dari neraka jahanam yang diletakan oleh ALLAH kepada perasaan hati seseorang diantara kamu. Apakah kamu tidak melihat bila dia marah maka kedua matanya memerah, wajahnya muram, dan urat-uratnya mengembang.

Hal hal yang menyebabkan terjadinya kemarahan

* Tersinggung
* Negative thingking
* Berprasangka buruk
* Kurang komunikasi
* Salah paham

Akibat dari amarah

* Perkataan dan perbuatan menjadi tidak terkontrol
* Cenderung mudah menyakiti dan mendzolimi orang lain
* Membuat suasana tidak nyaman bila ada didekatnya dan merusak hubungan silaturahmi juga merusak nama baik
* Marah juga menghancurkan amal shalih seseorang
* Muka menjadi jelek bibir cemberut, dahi berkerut, muka masam, mata melotot, pikiran menjadi kacau.
* Disukai setan, nafsu amarahnya akan dijadikan tunggangan setan untuk menjerumuskan manusia.

Cara mengendalikan amarah

* Selalu bersyukur, sabar, dan ikhlas dalam menjalani kehidupan
* Harus bersih hati, lapang dada, dan positive thingking selalu
* Gunakan akal pikiran, perasaan dan ilmu pengetahuan
* Berusahalah memaafkan kesalahan orang lain
* Tersenyumlah selalu untuk kebahagiaan hari ini, karena mungkin esok pagi kita tidak bisa tersenyum lagi
* Berdoalah selalu agar terhindar dari sifat pemarah

Kesimpulan

Sedikit bicara, banyaklah berdoa, cukup satu kalimat untuk mengekspresikan kemarahan, namun penuh makna yang mendalam. Intonasi datar caranyapun tepat, marahlah pada saat yang tepat dan dengan alasan yang jelas, sehingga mampu membangkitkan kesadaran serta tidak menyakiti siapapun. Demikian cara Rasulullah SAW mengekspresikan kemarahannya. Dengan amarahnya tidak ada satu orangpun yang tersakiti karena disalurkan dengan cara yang tepat dalam kondisi yang tepat kepada orang yang tepat. Dengan semua emosinya beliau menjadi pribadi yang terhormat karena mampu menyikapi semua hal dengan proporsional.

Saran

Marilah kita belajar mengendalikan amarah agar hidup kita menjadi lebih tenang dan jauh dari stress. Perbanyak taghut dan solawat.

Demikianlah tulisan ini kami persembahkan kepada siapapun yang berkenan untuk membacanya dengan sedikit uraian yang tentu masih banyak kekurangannya. Kesempurnaan hanya milik ALLAH semata, kekurangan dan kesalahan milik kami bersama. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya, mohon kritik dan sarannya.  GO Link DARUSSALAM

Wa billahi taufik wal hidayah wassalammualaikum Wr. Wb.

1. Ibu.Hj.Lily Samsir
2. Ibu.Hj.Susi Suwarto
3. Ibu.Hj.Cici Bambang
4. Ibu.Hj.Nur Hamidah Ludfi
5. Ibu.Hj.Cavitri Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarnya agar persaudaraan tetap terjalin. Terimakasih.