9.20.2010

Kotabaru Bebaskan 10 Hektare untuk Pembangkit Listrik

MI Jumat, 17 September 2010 11:40 WIB
KOTABARU--MI: Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membebaskan lahan seluas 10 hektare lebih untuk lokasi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2X7 MW di Kemuning, Sigam, Pulau Laut Utara, Kotabaru.

"Saat ini pemerintah baru membebaskan lahan warga seluas 6,3 hektare, dari lahan yang dibutuhkan sekitar 10,8 hektare," kata Kabag Pertanahan Sekretariat Daerah Kotabaru Syafrudin di Kotabaru, Jumat (17/9).

Lahan warga itu, lanjut Syafrudin, dibeli oleh panitia pengadaan lahan dari Setda Kotabaru sebesar Rp16.225 per meterpersegi.

Negosiasi untuk mencari kesepakatan harga itu tanpa perantara dan dipimpin langusung oleh Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani.
"Jadi sangat aman dan bebas dari 'ini dan itu'," tegasnya.

Dikatakan, untuk program pembangunan pembangkit listrik 2X7 MW PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memerlukan lahan sekitar 10,8 hektare, yang harus disediakan oleh Pemkab Kotabaru.

Untuk pengadaan lahan sesuai permintaan PLN itu, Pemkab Kotabaru menyediakan dana sekitar Rp1,7 miliar.

"Meski sekarang baru 6,3 hektare, kami yakin sebelum akhir tahun 2010 lahan 10 hektare lebih itu telah kami dapatkan, selain dananya sudah siap, warga di sekitar lokasi juga siap menjual sebagian lahannya," terangnya.

Apalagi, kata dia, pemilik lahan di sekitar lokasi yang telah diberikan ganti rugi juga siap menjual lahannya jika Pemkab Kotabaru memerlukan, demi kepentingan masyarakat luas.

Sebelumnya, Manajer PT PLN Kotabaru, Burhan, beberapa waktu lalu, mengatakan, nota kesefamahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Kotabaru dengan PT PLN Wilayah Kalselteng tentang pembangunan power plant telah ditandantangani kedua belah pihak pada 26 Januari lalu.

Isi dari MoU tersebut di antaranya meminta pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan 10 ha di lokasi pembangkit listrik itu.

Untuk membangun pembangkit listrik itu, pemerintah menyerahkan beberapa lokasi alternatif untuk dipilih PT PLN yang cocok untuk pembangunan pembangkit listrik itu.

"Dari beberapa lokasi yang ditawarkan pemerintah daerah, lokasi di Kemuning cukup strategis menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik, karena mata angin sesuai yang dibutuhkan, ketinggian dari air laut, serta mudah untuk pengiriman BBM," ujarnya.

Menurut JM Wahidin, kata Burhan, ketetapan pemenang lelang pekerjaan pembangunan pembangkit listrik paling lambat Oktober 2010.

"Tetapi mudah-mudahan lebih cepat dari itu," katanya.

Jika tidak ada masalah lahan dan yang lainnya, lanjut dia, pembangunan pembangkit listrik akan terealisasi lebih cepat dari yang diperkirakan sekitar dua tahun.

Karena itu, pembangunan pembangkit listrik perlu dukungan semua pihak, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, masyarakat dan lembaga yang lainnya.

Burhan berharap, pembangunan pembangkit listrik itu diharapkan dapat mengatasi krisis listrik di Kotabaru yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Hingga saat ini PLN telah menerima ribuan calon pelanggan baru yang telah mendaftar untuk menjadi calon pelanggan baru, namun tidak dapat dilayani PT PLN karena daya yang diproduksi oleh delapan unit mesin sendiri dan mesin sewa dengan total sekitar 7,5 MW masih belum mencukupi. (Ant/OL-3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarnya agar persaudaraan tetap terjalin. Terimakasih.