9.21.2010

Sang Pengentasan Kemiskinan ala Kota Bukittinggi

Oleh : Rifnaldi | 14-Mei-2010, 23:34:08 WIB

KabarIndonesia - Bila dilihat dari sudut pandang para ekonom kita yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin.

Untuk itu Kota Bukittinggi dibawah kepemimipinan Walikota/Wakil Walikota Jupri dan Ismet telah berhasil menekan angka kemiskinan di kota yang dikenal dengan Kota wisata ini. Meskipun Wako Jupri kini telah mewakili rakyat sumbar di DPR RI, program pengentasan kemiskinan di Kota Bukttinggi ini  tetap berjalan mulus dibawah kepemimpin Wako H.Ismet Amzis, SH.

Contohnya Dinas Koperindag Kota Bukittinggi yang telah melakukan sasaran kegiatan seperti bantuan mesin jahit 300 unit pada tahun 2007 hal ini berkesinambungan. Bahkan 2010, telah menyalurkan 181 lagi unit untuk memperkuat produksi KUB KK miskin dibidang border kerancang. Urai Kadis Koperindag Kota Bukittinggi Ir.Gustav ketika ditemui Lintas Media di ruang kerjanya Jumat (14/5).

Lebih jauh Gustav menjelaskan, selain bantuan peralatan, kita juga memperkuat kelembagaan KUB menuju koperasi, pelatihan peningkatan deversifikasi dalam bentuk pelatihan peningkatan keterampilan membordir dan pelatihan pembuatan kebaya, penumbuhan wirausaha baru, memberikan alternative peluang usaha, sedikitnya 330 orang saat ini yang sudah mendapat bekalan baik keterampilan serta modal peralatan.

Pengentasan kemiskinan ala Bukittinggi ini tidak saja ada di Dinas Koperindak. Wako H.Ismet Amzis SH juga mempersiapakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas bagi anak yang putus sekolah. Program keterampilan ini telah dilakukan oleh Dinas Sosnaker Kota Bukit Tinggi, seperti pelatihan montir sepeda motor.

"Setelah mereka diberi ilmu pengetahuan pelatihan tentang montir sepeda motor, mereka juga dibekali dengan seperangkat alat kelengkapan" Kepala Bidang Naker Zulfikri SH menjelaskan ketika ditemui wartawan SKU Lintas Media Jumat (14/05) di ruang kerjanya. Lebih jauh, zulfikri juga menjelaskan, disamping pelatihan montir kita juga telah mengadakan pelatihan Servis HP sebanyak 16 orang.

Sementara di ruangan terpisah Kabid Sosial Arwin R. S.Sos juga menjelaskan  program pengentasan kemiskinan ala bukittinggi Bidang Sosial focus kepada orang-orang cacat yang tidak mampu dan Lansia, "2010 ini 238 orang tercatat yang kita salurkan bantuan setiap bulannya senilai Rp 300 ribu" katanya.

Keseriusan Wako H.Ismet Amzis.SH mengetas kemiskinan  tidak cukup dengan program ini saja. Karena Wako Ismet mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945.

Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan.

Sebab bila dilihat dari sudut pandang para ekonom kita yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin. Hal inilah yang membuat Ismet bekerja keras mengetaskan kemiskinan di Kota Bukittinggi.

Mulai dari pembangunan ekonomi kerakyatan, dan kesehatan, sampai kesudut dapur masyarakat diperhatikan oleh Walikota satu ini. Contonya, kini tidak saja  program RCTI yang melakukan bedah rumah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi melalui Dinas Kesra kini sudah melakukan sabanyak 10 unit bedah Rumah keluarga miskin yang tidak layak huni, dari 34 unit yang direncanakan.

"2010 kita bersama DPRD kota Bukittinggi telah menganggarkan dana untuk bedah rumah sinilai Rp, 500 juta" kata Ismet, ketika peletakan batu pertama bedah rumah Yet 46, Suci Ramahdona, dan Sabaria  masyarakat  Garege Jumat kemaren.

Dalam kesempatan itu Wako juga menjelaskan, program pengentasan kemiskinan terhadap pengusaha yang produktif melalui Badan Amil Zakat BAZ bisa didapatkan pinjaman untuk permodalan tanpa berbunga mulai dari 2 juta sampai 23 juta sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh BAZ. Pinjam permodalan ini juga akan ditingkatkan lagi nantinya sampai 40 juta.

Pada kesempatan yang sama Ismet menyerahkan bantuan kepada siswa garega yang berfrestasi serta bantuan 20 sak semen setiap unit pembedah rumah yang dilakukan.

Hal ini kini menjadi tugas rumah bagi pemerintah daerah melalui SKPD terkait untuk mencari formula yang paling tepat agar manajemen pengentasan kemiskinan dapat diterapkan secara efektif  dan termasuk sektor lainnya yang terkait.

Tidak hanya di tataran strategi hal ini juga harus dapat dimengerti dan diaplikasikan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat tidak hanya menjadi objek tapi juga sebagai subjek penyempurnaan dibidang ekonomi. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarnya agar persaudaraan tetap terjalin. Terimakasih.